18
Kata
yang
Pertama
Atra Senudin:
telinga, bisu, imajinasi
Maulana Rizki:
gambar, kokoh, tikar
Arya Dhimas:
lirih, terpa, gurih
Dadi Reza:
putih, kota, tersesat
Kim Al Ghozali:
kerikil, debu, cahaya
Sulis Gingsul:
kepiting, sederhana,
android
-----------------------------------------------------------------------------------
IMAJINASI BISU
Telinga tuaku sulit diberi kata waktu
Hanya kebisuan yang mengisi ruang kosong
Jauh dan entah kapan sampai di pikiran
Wajah penuh luka oleh debu kata
Pikiran hampa tanpa cahaya
Ini imajinasi bisu dari kata yang tersesat
Membayang android seperti kepiting
Mencapit setiap jiwa yang gurih
Tersantap cahaya kota tersaji sederhana
Putih nyala
Telinga tuaku kini berbaring di atasdipan kokoh
Diselimuti tikar pandan lusuh dan berdebu
Adakah gambar presiden di dinding itu juga membisu
Kerikil kata rakus dan senator senator yang tersesat
Imajinasiku luruh diterpa lirih di kata
Aryadimas Ngurah Hendratno, 2015
-----------------------------------------------------------------------------------
Imajinasi
Imajinasimu masih berkeliaran
Diantara kokoh tiang penyanggah ucapan lirih si Bisu
Kepiting ini mulai linglung
Sebentar lagi mungkin saja akan limbung
Diterpa gurih selera tikar bergambar sebilah belati
Kelak telingamu mendengar
Bisikan makna sajak ini
Dari pendar cahaya lampu kota
Atau dari kerikil yang melubangi telapak kakimu
Atau mungkin saja dari debu yang luput dibasuh
Jika belum kau temukan juga
Ambil saja androidmu
Mulai menulis sajak baru dan
Lafalkan ini "Hehehe"
Sederhana bukan?
Aku sedang bergurau
Padamu yang tersesat di lugu putihku.
Diantara kokoh tiang penyanggah ucapan lirih si Bisu
Kepiting ini mulai linglung
Sebentar lagi mungkin saja akan limbung
Diterpa gurih selera tikar bergambar sebilah belati
Kelak telingamu mendengar
Bisikan makna sajak ini
Dari pendar cahaya lampu kota
Atau dari kerikil yang melubangi telapak kakimu
Atau mungkin saja dari debu yang luput dibasuh
Jika belum kau temukan juga
Ambil saja androidmu
Mulai menulis sajak baru dan
Lafalkan ini "Hehehe"
Sederhana bukan?
Aku sedang bergurau
Padamu yang tersesat di lugu putihku.
Atra
Senudin, 2015
-----------------------------------------------------------------------------------
Surga Android
suaramu lirih nyanyi lagu sedih
seperti
nyanyian bisu kepiting
yang tersaji gurih
di tikar persembahan
warung sari laut
putih imajinasimu
itu bukan cahaya
itu
angan yang berasal
dari gambar lampu kota
suara debu kerikil
menerpa ujung telingamu
"sulitkah
bagimu membaca
petunjuk sederhana
yang kokoh terpancang
pada sisi perjalananmu ?"
"atau
kau lebih suka tersesat
di jalan menuju
surga androidmu
itu ?"
=
Maulana
Ramza Rizki
-----------------------------------------------------------------------------------
SERUPA PUISI
selembar telinga
bergambar imajinasi
nempel
di dinding buku
bersampul
puisi
ada
tangan bisu
membalik
halaman buku
kata
dan suara menghampar
seperti tikar menggelepar
kokoh namun gurih
lirih bahasa sederhana
diterpa cahaya
sesat melesat di atas punggung
angin
dan
kelepak sayap dingin
kala
malam telah menghamba
pada kota dan kaki gulita
ia
beranjak dari samudera
ekornya
yang putih menyentuh
seluruh kerikil dan debu gang gang buntu
di
seberang kelam seekor kepiting bernyanyi
ode
buat perempuan yang berkekasih android
(Kim
Al Ghozali)
-----------------------------------------------------------------------------------
Android
"Sungguh sederhana lukamu hari
ini!"
Kakekku
berkelakar mengelus perihku di atas tikar
Setelah kepiting sungaimu
nyapit ibu jari kecilku.
Kerikil gunung kokohmu tersesat di kota rapuhku.
Sering
tergesa aku berlalu, tak tahu mengucap rindu
kepada
semua yang sabar mencintaiku secara bisu.
"Sudahkah imajinasi menyelamatkanmu dari
waktu?"
Jerit android yang bercahaya dari waktu ke
waktu.
Kulihat gambar kepiting sungai
nampak kian gurih
merayu
kekasihku yang kian canggih.
O
langit bisu yang tak pernah putih,
berilah kami
lirih rintikmu . Agar telingaku jauh dari derit
rindu
Supaya
mataku bersih dari terpaan debu.
Sulis
Gingsul, 2015
-----------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar